Selamat Datang

Contoh cerita pendek. (menulis cuma masalah kebiasaan)

0 komentar

survive, bertahan hidup, kupikir hal yang nda bisa lepasmi dari manusia. kadang kita meghalalkan segala cara hanya untuk memastikan bahwa esok kita masih dapat hidup, kita masih dapat tertawa, kita masih dapat berdiri. tapi bukankah bertahan hidup bukan hanya tentang apa yang akan kita lakukan. yang terpenting dari semua bagaimana kita melakukannya.
bercerita tentang masa-masa sulit, kupikir setiap orang punyaji masa sulitnya masing-masing. ya, saya juga pernah melewati masa sulit. ketika ingatan telah mejadi bagian dari diriku, seingatku tidak sedikit masa sulit yang terekam di memoriku. mulai dari perantauan yang dilakukan orang tuaku, tinggal disebuah gudang, terkena sakit parah, selama sebulan, sehingga membuat kami hidup dari belas kasihan orang-orang.
saya juga masih igat disaat orang tuaku mencari peruntungan lewat berkebun, pergi ke sebuah gunung, memababat rerumputan dan menebang pohon, dengan maksud membuka lahan disebuah hutan, tapi sayangnya sakit parah tidak mau lepas dari dirinya, sehingga lahan yang sudah dibabat harus ditinggal dan mencari peruntungan lain, tentunya kerja keras dan jalan yang halal.
bertahan hidup memang merupakan sebuah seni yang tidak akan pernah berakhir ceritanya.dan alhamdulillah lewat kerja keras orangtuaku akhirnya bisa dibilang sukses, mampu beranjak dari satu fase kehidupan ke kehidupan yang lain. akhirnya saya mampu untuk merasakan makanan enak setiap paginya, bermain hingga lelah, dan beristirahat di malam hari.
ketika orang tuaku kembali dari perantauan dan menuju ke kampung halaman. masa-masa sulit kembali menjadi bagian dari hidup kami. waktu itu kami telah empat bersaudara. orang tuaku membeli sebuah rumah panggung kecil di pinggiran sungai di daeran danau tempe. kami tinggal disana selama kurang lebih enam tahun tanpa listrik dan menjadikan pelita sebagai penerang. selama. etiga tahun kami disana selama itu pula orang tuaku tidak memilik pekerjaan.
namun saya sangat tahu orang tuaku tidak akan tinggal diam meratapi nasib dan mebiarkan anak-istrinya dalam kelaparan. saya masih ingat saat itu, ketika saya, adikku dan orang tuaku sering pergi memancing, setelah mendapatkan ikan yang cukup kami pulang. ikan besar hasil tanggkapan kami dibawa orang tuaku kepasar untuk dijual. masih jelas di ingatanku dengan senyuman ia berangkat dengan sepeda tuanya dan ikan yang tergantung.
dengan kondisi seperti itu, kami tak pernah mengeluh, kami tak pernah menyalahkan nasib, orang tuaku selalu berkata, selama masih berbuat dan bekerja maka bekerjalah, tentunya dengan jalan yang hala. bertahan hidup memang suatu yang tidak bisa lepas dari manusia, sayang banyak orang memilih jalan pintas.
masih banyak lagi masa-masa sulit yang kami lewati hingga saat ini. sebagai seorang pekerja bangunan, orangtuaku telah sukses menykolahkan kami hingga ke perguruan tinggi, dan tengah berada di kahir sebuah perjalanan pendidikan. saya tahu, kemiskinan tidak terjadi begitu saja, saya tahu kemiskinan adalah suatu yang diciptakan. saya tidak percaya dengan kompetisi. karena hal tersebut hanya akan membuat peluang sikaya semakin menjadi kaya. dan simiskin semakin sengsara.
ya…ya…ya.. bertahan hidup memang bukan hanya tentang apa dan yang akan kau lakukan, tapi bagaimana juga kau akan melewatinya. masa-masa sulit memang milik setiap orang. tapi menjadikan kisah perih dari masa sulit untuk menerima simpati dan berharap belas kasihan mengadahkan telapak tangan dengan muka lesu bukanlah sebuah solusi. bukankah hidup ini tentang berbuat. bukankah tuhan tidak akan merubah nasib suatu kaum hingga dia sendiri yang merubahnya.

bertahan hidup adalah sebuah seni kehidupan yang kan terus dan terus menjadi kisah menarik didalam kehidupan ^_^
Share this article :

Post a Comment

Jika ada hal yang membingungkan mengenai postingan di atas dapat anda tanyakan di kotak komentar di bawah ini....

 
Support : Cara Gampang | Creating Website | Johny Template | Mas Templatea | Pusat Promosi
Copyright © 2011. Sampah Otak - All Rights Reserved