PENANTIAN SEORANG SAHABAT
Oleh : Sulfianti S
Keesokan harinya, aku berpapasan dengan Ancha. Dia tersenyum dan
langsung menyapaku dengan berkata “hay”, pada saat itu karena tak ingin di
bilang cuek tentu aku merespon dengan cara senyum balik dengan berkata “hay
juga”. Tak seperti biasanya Ancha yang selalu mengajakku berbicara kini dia
hanya terdiam di tempat duduknya, dia yang selalu menghampiriku kini dia hanya terdiam
ibarat patung di tempatnya. Karena ku merasakan sesuatu hal yang ganjil, aku
langsung menghampirinya dan bertanya hay friend ! what happen to you, are you
sick ? dia hanya merespon pertanyaanku dengan cara menggelengkan kepala dan
berkata “ never mind”. Seketika itu aku langsung berkata Ancha aku kenal kamu
udah lama, kamu tak bisa membohongiku aku tahu kalau tatapan mata kamu itu
berkata kalau ada sesuatu yang sangat berat untuk kamu jalani, tapi kamu tak
mau mengungkapkannya. Asal kamu tahu aku bertahan bersekolah disini karena
kamu, aku hampir dipindahkan ke Samarinda tapi karena wali kelas melarangku dan
kamu yang selalu berusaha membuatku bertahan di sekolah ini, aku rela memendam
rasa rinduku kepada kedua orang tuaku demi kamu, karena aku sudah menganggap
kamu teman terbaik yang pernah aku kenal, aku sudah menganggap kamu saudara.
Tapi apa? Kamu tak mau mengungkapkan semuanya, kamu selalu menutup diri, kamu
selalu menyembunyikan perasaan kamu selama ini, kamu tak mau curhat sama aku
tentang kisah kehidupanmu padahal kamu sudah menganggapku sebagai sahabat.
Apakah itu yang namanya sahabat ? jawab pertanyaan ku friend
Dengan penuh rasa bersalah ku meneteskan air mata dan berkata “
maafkan aku friend telah membentakmu, maafkan aku telah mengeluarkan kata-kata
yang mungkin membuat hati kamu sakit. Tapi, aku mohon mengertilah aku. Aku
harap kau mengerti, aku harap kamu dapat menghargai perasaanku, sebagai seorang
sahabat aku merasakan sesuatu hal yang beda meskipun aku nggak tahu apa yang
terjadi sehingga kamu terus terdiam seperti ini. Ancha yang awalnya hanya terus
terdiam namun ia telah mulai mencoba menjelaskan kepadaku “aku nggak mau
melihat kamu bersedih, aku nggak mau membuat kamu kecewa, asal kamu tahu aku
sebenarnya ingin pindah sekolah, ini bukan keinginanku melainkan keinginan
orang tuaku. Aku sebenarnya tak ingin meninggalkan sekolah ini, karena aku
terlanjur cinta sama sekolahan kita, aku juga nggak mau ninggalin kamu. Aku
takut di saat aku nggak ada, nggak ada lagi yang membela kamu, aku takut nggak
ada lagi yang bisa menghapus air matamu di saat kamu sedang menangis, aku takut
nggak ada lagi yang mampu mengobatimu di saat kamu sedang terluka, dan asal
kamu tahu aku takut kehilangan kamu”.
Di saat Ancha selesai menjelaskan semuanya, aku hanya bisa duduk termenung
dalam suasana hati yang membisu, aku hanya bisa meneteskan air mata dan berkata
aku mengerti bahkan sangat mengerti jika memang itu yang terbaik aku rela
melepaskanmu sobat, tapi asal kamu tahu nggak akan ada yang mampu menggantikan
kamu dihatiku, meskipun kamu jauh tapi aku yakin hati cinta dan rinduku hanya
untuk kamu sobat, meskipun kita terpisah oleh jarak aku yakin komunikasi di
antara kita takkan pernah putus. Ancha mencoba menghapus air matanya dan
berkata jangan pernah menyesal mengenaliku kawan ! asal kamu tahu aku sangat
berharap suatu saat aku bisa bertemu denganmu, jika memang kita tak bisa
bertemu 3 tahun yang akan datang tapi aku akan berusaha menemuimu. Aku hanya
bisa tersenyum dan berkata aku takkan pernah menyesal mengenalmu kawan, dan
asal kamu tahu bukan hanya kamu saja yang berharap menemuiku di masa yang akan
datang akupun demikian.
Beberapa bulan telah berlalu, dia telah beradaptasi di lingkungan
sekolah barunya yang terletak di Samarinda (Ibukota Kalimantan Timur -
Indonesia). Meskipun aku dan dia terpisah oleh jarak namun, komunikasi di
antara kita tetap berjalan. Dengan waktu yang cukup lama hingga aku duduk di
bangkuh SMA dengan menggunakan seragam putih abu-abu, aku belum bertemu dengan
dia, tapi komunikasi antara aku tetap seperti biasanya.
+ komentar + 1 komentar
cerpen mu yang kupasang.... mantap...
Post a Comment
Jika ada hal yang membingungkan mengenai postingan di atas dapat anda tanyakan di kotak komentar di bawah ini....