Pada tahun 4000 SM lembah tigris-efrat dihuni oleh bangsa
Sumeria. Mereka membangun salah satu kebudayaan oikumen (dunia berpradaban) terbesar pertama. Di kota-kota Ur,
Erech dan Kish (nama kota pada masa timur tengah kuno) Bangsa Sumeria
menciptakan aksara cuneiform mereka, membangun menara kuli-kuil hebat yang
disebut ziggurat, dan mengembangkan
hukum, sastra, dan mitologi yangmengesankan. Tak lama berselang kawasan itu
diinvasi oleh Bangsa Akkadia Semitik, yang kemudian mengadopsi bahasa dan
peradaban sumeria sehingga peradaban ini dikenal dengan peradaban
Sumeria-Akkadian, dan menjadikan Babilonia sebagai ibu kota mereka. Pada abad
ke-8 SM Bangsa Asyur kemudian menguasai Babilonia
Kisah Bani Israel bermula dari Ibrahim atau Abraham. Ibrahim
lahir dan tumbuh besar di babilonia, berdasarkan literature sejarah sekitar
tahun 1850 SM dan 1900 SM Ibrahim bersama pengikutnya melakukan perjalanan dari
babilonia dan menetap di kan’an (palestina) migrasi Ibrahim dikenal dengan
“Ibrani” kemudian disebut bangsa ibrani.
Di dalam Alkitab atau perjanjian lama dinisbahkan bahwa
Ibrahim atau Abraham meninggalkan Ur dan akhirnya menetap di Kan’an pada masa
antara abad ke-20 dan ke-19 SM. Meski tak ada riwayat kontemporer tentang
Ibrahim, para peneliti menduga bahwa Ibrahim merupakan pemimpin kafilah
pengembara yang membawa rakyatnya dari
Mesopotamia menuju laut tengah pada akhir millennium ketiga SM. Para pengembara
ini sebagian dari meraka disebut Abiru, Apiru, dan Hiburu dalam sumber
Mesopotamia dan mesir, berbicara dalam bahasa semitik barat, yang mana Bahasa
Ibrani adalah salah satunya. Para pengembara ini bukanlah kaum nomad sejati
sebagaimana bangsa badui yang melakukan migrasi bersama ternak-ternak mereka.
Kisah Ibrahim dan anak keturunannya di dalam kitab kejadian
mengindikasikan adanya tiga gelombang kedatangan orang Ibrani di Kan’an
(palestina)
·
Gelombang
pertama dilakukan oleh Ibrahim pada masa sekitar 1850 SM
·
Gelombang
kedua dilakukan oleh Yakub, dia menetap di sikhem sekarang menjadi kota arab
neblus di tepi barat.
·
Gelombang
ketiga, sekitar 1200 SM dilakukan oleh Musa
Yakub
Yakub adalah anak Ishak dan cucu dari Ibrahim. Yakub dikenal
dengan gelar “Israel” (hamba allah yang taat) merupakan leluhur bangsa israel
dan memmpunya 12 orang anak, antara lain Rubin, Simeon, Lewi, Yahuda, Zebulon,
Isakhar,Dan, Gad, Asyer, Naftali, Yusuf, dan Bunyamin. Dari keturunan ke-12
orang inilah lahir bangsa Israel atau anak cucu Israel. Dan diantara ke-12 anak
Yakub yang paling banyak memiliki keturunan adalah Yahuda, konon karena alasan
inilah bani Israel dibangsakan pada Yahuda dengan sebutan Yahudi.
Suatu masa ketika Kan’an atau Palestina dilanda paceklik yang
hebat sebagian anak cucu Israel melakukan migrasi ke Mesir. Mesir saat itu
dikuasai oleh keturunan Hyksos (raja padang pasir atau raja gembala) mereka
menetap lama disana hidup rukun bersama rakyat mesir hingga pada tahun 1550 SM timbul suatu pemberontakan
yang berhasil menggulikan dinasti Hyksos. Saat itu pula merupakan awal
penderitaan bangsa Israel di mesir.
Musa
Musa adalah putra dari Imran dan Yokhebed. Musa memiliki dua
orang saudara, yaitu Miriam dan Harun. Musa dilahrikan pada masa pemerintahan
Maneftah (firaun) di Mesir yang memerintah tahun 1303-1242 SM.
Firaun pada masa itu dikenal dengan kekejaman dan haus akan
kekuasaan. Dengan begitu pesatnya perkembangan bangsa Israel di Mesir, dia
hawatir dan merasa kekuasaannya terganggu. Kemudian sering menyiksa bangsa
Israel dan menjadikannya budak. Hidup di bawah kekejaman dan perbudakan
akhirnya membuat bangsa Israel harus berpindah. Di bawah kepemimpinan musa
mereka melakukan migrasi menuju Kan’an. Ketika migrasi firaun melakukan
pengejaran namun mereka berhasil lolos dan tiba di daratan Sinai dan untuk
sementara mereka menetap selama 40 tahun.
Sepeninggal Musa, Bangsa Israel melanjutkan perjalanan mereka
menuju Kan’an. Proses masuk ke Kan’an rupanya tidak mulus, mereka memerangi
bangsa Kan’an dan berhasil menang lalu membentuk kerajaan. Raja pertama adalah
Thalut (1042-1012 SM) digantikan Daud (1012-972 SM) digantikan Sulaiman
(972-937 SM) pada masa kerajaan Sulaiman didirikan Baitul Maqdis.
Ketika Sulaiman wafat, terjadi perpecahan diantara bangsa
Israel dikarenakan masalah kekuasaan. Mereka terbagi menjadi dua, keturunan
Yahuda dan Benyamin memilih Rahbeam (anak Sulaiman) sebagai penguasa baru
sedang yang lainnya memilih Yerobeam dari keturunan Efraim. Akhirnya berdirilah
dua kerajaan, keturunan Yahuda dan Benyamin membentuk Kerajaan Yahuda dan
lainnya membentuk kerajaan Israel. Kerajaan Yahuda menguasai wilayah
Yerussalem, Betlehem, Tekoa, Mamre, Hebron, Bersyeba. Dan kerajaan Israel
menguasai wilayah antara lain, Samaria, Sikhem, Betel, Ai.
Masa Peperangan
Pada tahun 722 SM kerajaan Israel diserang oleh bangsa Asyur
(Assyiria) dan berhasil ditaklukkan. Begitupula dengan kerajaan Yahuda pada
tahun 586 SM diserang oleh Bangsa Babilonia dan ditaklukkan. Selanjutnya
Kerajaan Babilonia ditaklukkan oleh Persia dibawah kepemimpinan Cyrus, Persia
kemudian ditaklukkan oleh Yunani dibawah kekuasaan Alexander (330 SM) tahun 301
SM negeri jajahan Yunani direbut Mesir, salah satunya Palestina, tahun 199 SM
Assyiria merebut Palestina dari Mesir, tahun 142 SM Bangsa Israel berhasil
merebut kemerdekaannya, dan pada tahun 63 SM dijajah oleh Bangsa Romawi.
Selanjutnya Kerajaan Islam dan Romawi berganti menguasai daerah ini.
Sejarah mengisahkan bahwa Palestina sejak dulu merupakan
daerah peperangan bahkan kerajan dari tiga benua pernah berkuasa di sana.
karena palestina merupakan pintu masuk untuk menguasai daerah lainnya. Sejarah
juga mengajarkan pada kita bahwa peperangan selalu dilatarbelakangi oleh motif
kekuasaan dan ekonomi. Saat ini penyerangan Israel ke Palestina banyak orang
mengaitkannya dengan keagamaan, terkhusus di Indonesia. Entah karena terlalu
konservatif atau dibutakan oleh agama itu sendiri.
Jangan lupa bahwa Yahudi, Kristen, Islam berasal dari
keturunan yang sama (Ibrahim). Ide Agama Monotoisme yang sekarang tersebar di
pelosok dunia awalnya dikenalkan oleh bangsa Israel kemudian dilanjutkan oleh
Kristen dan Islam. Begitupun dengan bahasa mereka berasal dari rumpun yang
sama, bahasa Semit. Agama sering kali dijadikan sebagai kendaraan untuk
melanggengkan sebuah kekuasaan dan menghalalkan peperangan. Jangan sampai kalian
menjadi benih-benih yang tumbuh subur untuk peperangan dikemudian hari.
+ komentar + 1 komentar
sharing menarik kak sungguh pengulasan yang menurut saya komplit. terimakasih buat infonya.. ooo iya kak kalau ingin tahu tentang cara membuat web yukk disini saja. terimakasih
Post a Comment
Jika ada hal yang membingungkan mengenai postingan di atas dapat anda tanyakan di kotak komentar di bawah ini....